MUARABUNGO – Dugaan pungutan liar (pungli) di dinas tenaga kerja (disnaker) Kabupaten Bungo terus mendapat sorotan.
Jika sebelumnya anggota komisi I DPRD Bungo, Rindang Siahaan menyatakan kecewa dengan pelayanan publik di kantor tersebut.
Kali ini sorotan tajam datang dari Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bungo, Alwi.
Alwi sangat mengecam keras tindakan memalukan yang dilakukan oknum pegawai disnaker kabupaten bungo, yang diduga meminta sejumlah uang kepada pihak perusahaan untuk memuluskan pengurusan dokumen di kantor tersebut
“Kita minta bupati menindak tegas oknum tersebut. Ini kan kantor pelayanan publik, masa mengurus pengesahan dokumen harus pakai amplop segala. Sungguh memalukan”, katanya ketika dikonfirmasi.
Menurutnya oknum yang melakukan hal tersebut tidak layak untuk dipertahankan. Sebab tidak sejalan dengan visi misi Bupati Bungo saat ini.
“Bupati Dedy ingin seluruh ASN bekerja cepat dan segala bentuk pelayanan publik berjalan sesuai aturan. Ini malah mempersulit perusahaan melakukan pengurusan dokumen, ngapain orang seperti itu dipertahankan”, imbuhnya.
Informasi yang dihimpun, oknum di disnaker tersebut melalui pesan whattsapp terang-terangan meminta amplop ke pihak perusahaan, dengan dalih untuk memperlancar agar kepala dinas mau menandatangani berkas
“Kalau memang benar dia sering “meminta-minta” ke perusahaan, sangat setuju oknum tersebut dinonjobkan dari jabatannya, karena dia tidak memcerminkan pengayom masyarakat”, ujar M. Adman, salah seorang warga yang selalu kritis dan peduli terhadap kinerja pemerintah.
Parahnya lagi, ada oknum di dinas tersebut pada saat anaknya ulangtahun juga minta bantuan ke perusahaan.
“Saya dapat informasi juga. Ini sangat memalukan, masa anaknya ulangtahun minta juga ke perusahaan, apa kurang gajinya dari pemerintah”, ujar salah seorang warga. (ira)