Aparat Maupun Pemda Saling Menunggu Bola Soal PETI di Bungo, Siapa Sih Mafianya?

SIAPA sebenarnya Mafia Pertambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi ini dari tahun ke tahun tidak terungkap siapa pemodalnya?.

Aparat pemerintah daerah selaku pemegang kebijakan belum ada gebrakan, maupun aparat penegak hukum dari Kepolisian maupun unsur Forkompinda seperti Komandan Kodim, Kejaksaan dan Pengadilan mesti mengambil sikap.

Maupun masyarakat Kabupaten Bungo saling lempar tanggungjawab soal penertiban. Beralasan untuk cari makan, namun menggunakan alat berat merusak lingkungan.

Ketika ditanya sana-sini mengaku tidak tahu adanya aktivitas kejahatan terhadap lingkungan di Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun yang kita cintai ini.

Teranyar, soal PETI di Bungo dikabarkan sudah merambah ke aliran Batang Tebo, titik lokasinya tersebar di sepanjang aliran Batang Uleh. Sedangkan di Batang Pelepat, yakni di Dusun Batu Kerbau bahkan lokasinya sudah habis. Pelaku PETI, mungkin saat ini tengah menikmati hasil kejahatan lingkungan itu.

Tak hanya itu, baru-baru ini soal PETI juga sudah memakan korban warga disekitar di Batang Bungo. Yakni, kasus PETI Sungai Telang, Kecamatan Bathin III Ulu, hingga saat ini pemodal selaku aktor kejahatan masih aman-aman saja.

Belum lagi, PETI lobang jarum yang tumbuh subur di Limbur Lubuk Mengkuang. Tak sedikit, mungkin banyak lokasi pencemaran lingkungan yang merugikan orang banyak tersebut.

Lebih parah lagi, Bandar Udara Muara Bungo yang menjadi ikon daerah sudah rusak oleh aktivitas PETI. Pun demikian, aparat penegak hukum maupun Pemda belum juga mengeluarkan ultimatum ataupun sejenis. Belum ada Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi palu untuk memutuskan kasus PETI.

Penulis melihat keadaan ini dari tahun ke tahun tak pernah usai, wacana dari pemerintah daerah untuk Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) hanya omon-omon saja. Toh, hingga kini mereka (Pelaku Peti yang Terhormat, red) masih duduk manis sambil menikmati hasil bumi Bungo tercinta ini. (***)