Bappeda Sarolangun Serap Aspirasi Masyarakat Melalui FGD RPJPD 2024-2045

SAROLANGUN – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sarolangun kembali menggelar Forum Group Discussion (FGD) Rancangan Awal Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sarolangun Tahun 2024-2045, Kamis (09/11/2023) di ruang aula Bappeda Sarolangun.

FGD RPJPD tersebut digelar guna menyerap aspirasi masyarakat dari 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun. ”Kita menjaring isu strategis yang ada di kewilayahan dari sebelas kecamatan, dan kita mengundang para camat, ketua forum kades, anggota BPD, dan tokoh masyarakat, dalam forum diskusi ranwal RPJPD ini,” ungkap Plt Kepala Bappeda, Maria Susanti.

Menurut Maria, secara umum dalam penyusunan RPJPD Kabupaten Sarolangun ini dapat dilihat mencakup dari segala aspek. Baik sektor ekonomi, sosial budaya, infrastruktur. Selain itu sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta Pendidikan dan kesehatan. Sementara sektor pemerintahan melalui kegiatan ini mendorong peningkatan pelayanan publik.

“Ini baru rumusan awal, nanti semua aspirasi ini kita kaji secara bersama bagaimana mewujudkannya Sarolangun ini di tahun 2025-2045 nanti,” katanya.

Dilanjutkan Maria, dalam pertemuan itu masyarakat banyak membicarakan persoalan tambang di Sarolangun, baik tambang batu bara maupun PETI. Masyarakat meminta 20 tahun ke depan pemerintah daerah telah melegalkan ruang tambang melalui Ijin Tambang Rakyat (ITR).

Meski begitu, dalam penyusunan RPJPD Kabupaten Sarolangun ini, pihak bappeda akan tetap melakukan integrasi arah pembangunan daerah dengan kebijakan arah pembangunan pemerintah provinsi Jambi dan Pembangunan Nasional.

”Tentu kita akan mengintegrasikan pembangunan Kabupaten Sarolangun dengan provinsi dan nasional sehingga kita dapat merumuskan RPJPD untuk 20 tahun ke depan,” ujar Maria. (mza/adv)

Komentar