DPMPTSP Bungo Gelar Bimtek Pengawasan Izin Usaha dan LKPM Online

Berita Daerah, Bungo78 Dilihat

MUARABUNGO – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Bungo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) atau Sosialisasi Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Secara Online bagi pelaku usaha, di Hotel Amaris Muara Bungo.

Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 24 – 27 Oktober 2022.

Dalam kegiatan ini, dibuka langsung oleh Kepala DPMPTSP Ir Syafrizal. Turut juga dihadiri narasumber Miftahul Jannah dari DPMPTSP Provinsi Jambi, BPJS Ketenagakerjaan, para kabid serta diikuti sekitar 24 pelaku usaha di Kota Muara Bungo.

Adapun Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi para pelaku usaha yg belum memiliki NIB sebagai identitas dan legalitas izin pelaku usaha, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing.

Syafrizal menambahkan Bimtek ini dilakukan beberapa tahap dalam satu tahun. Ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan DPMPTSP dalam memfasilitasi peraturan dan kebijakan pelaksanaan penanaman modal.

“Lewat bimtek atau sosialisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan legalitas para pelaku usaha (NIB), realisasi investasi daerah dan kepatuhan pelaku usaha, melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara online setiap triwulannya,” ungkap Syafrizal.

Ia pun menjelaskan, dalam sosialisasi ini DPMPTSP yang dilengkapi dengan tenaga pendamping berprofesional dari DPMPTSP Provinsi Jambi. Sehingga para peserta tak hanya mendapat ilmu secara materi, namun dapat praktek langsung. Mendapat pemahaman secara langsung proses penyusunan LKPM.

“Semoga, lewat kegiatan ini, pemerintah dapat memfasilitasi penyelesaian permasalahan bagi pelaku usaha dalam mengembangkan investasinya. Serta meningkatkan kesadaran atas kewajiban LKPM yang wajib dilaksanakan pelaku usaha secara tepat waktu,” harapnya.

Sebagai gambaran bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi realisasi investasi di Provinsi Jambi untuk Kabupaten Bungo periode Januari sampai dengan September 2022 telah melampaui target yakni mencapai Rp 1,1 Triliun dari target Rp 330 Miliar. Hal ini menunjukkan kondisi iklim investasi cukup tinggi serta di dukung dengan kesadaran pelaku usaha dalam menyampaikan laporan setiap bulannya. (ton)

Komentar