Miris, 14 Tahun Berdiri Kota Sungai Penuh Belum Miliki TPS Permanen

SUNGAIPENUH – Mulai terbentuknya Kota Sungai Penuh pada tahun 2008 sampai sekarang polemik sampah berkepanjangan di Kota Sungai Penuh sampai sekarang belum ada penyelesaian. Itu disebabkan karena Kota Sungai Penuh belum memiliki lahan tempat pembuangan akhir sampah (TPS).

Hal ini pula yang di keluhkan Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir dalam acara jamuan makan malam bersama Wakil Menteri Lingkungan Hidup Alue Dohong, Ph.D bersama para direkturnya yang juga didampingi oleh Gubernur Jambi Al Haris, Kepala TNKS, serta unsur Forkopimda pada Rabu malam (24/8/2022) bertempat di Aula Kantor Walikota Sungai Penuh.

Dalam pemaparannya di hadapan Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Walikota Ahmadi Zubir mengeluhkan permasalahan sampah yang tiada hentinya, bahkan selalu mendapat penolakan dari masyarakat terkait pembuangan sampah dari awal berdirinya Kota Sungai Penuh sampai sekarang.

Dengan kondisi Sungai Penuh yang tidak memiliki lahan TPA serta produksi sampah di Sungai Penuh yang mencapai 49 ton perhari dan dengan anggaran APBD yang minim di Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir meminta kepada Wakil Menteri Lingkungan Hidup supaya bersedia memberikan lahan sekitar 5 hektar di wilayah TNKS untuk di jadikan TPA Kota Sungai Penuh.

“Sungai Penuh sudah menyumbangkan 23 ribu hektar atau sekitar 60% lahan yang ada di Kota Sungai Penuh ini untuk TNKS, dan jumlah ini terbesar di wilayah barat lahan yang di berikan untuk TNKS, kita Sungai Penuh hanya meminta 5 hektar saja untuk tempat pengolahan sampah di Sungai Penuh,” terang Ahmadi Zubir.

Wamen LH dalam sambutannya langsung memerintahkan kepala TNKS untuk di survey lahan yang bisa di pakai sesuai permintaan Walikota Sungai Penuh tersebut.

Bukan itu saja, permintaan Walikota Sungai Penuh terhadap Wamen Lingkungan Hidup, akan tetapi di karenakan anggaran APBD Kota Sungai Penuh terkecil diantara sebelas Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi, Walikota juga meminta 10 unit TPS3R sekala kawasan, 8 unit truk mobil pengangkut sampah, 16 kendaraan roda tiga, dan 2 bekoloder.

Permintaan ini juga mendapat respon yang baik dari Wamen Lingkungan Hidup dengan memerintahkan supaya langsung berkordinasi dengan Direktur-direkturnya yang ikut hadir dalam rombongan tersebut. (sos)

Komentar