SAROLANGUN – Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, resah. Ini lantaran pemilik e-Warung tak menyediakan sembako.
Samsir (50) warga Desa Lubuk Bedorong, Limun, mengatakan, hingga saat ini pihak e-Warong belum memberikan hak sembako kepadanya, meskipun Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) miliknya telah digesek atau dicairkan oleh pihak e-Warong.
“Kartunya kami lah digesek, tapi bahan dak biso diambik,” akunya kepada media ini, Senin (7/2/2022).
Senada, Nur Baisa (78) pemilik KKS lainnya, mengatakan, pihak e-Warong tidak memberikan bantuan sembako itu dengan beberapa alasan. Salah satunya, pihak e-Warong beralasan bahwa pihak Bulog belum mentransfer bahan kepada pihaknya.
“Katonyo barang yang nak diambiak lun ado. Kalu kartu lah sudah digesek,” katanya.
Hasil investigasi Panoramatinta.com, masih cukup banyak warga di Limun tidak bisa mengambil sembako karena tidak disediakan oleh e-Warong.
Menanggapi persoalan ini, Koordinator II PPKM Dinas Sosial Sarolangun Syaiful, angkat bicara. Kata dia, penyalur atau pemilik e-Warong harus mengambil tanggung jawab penuh dalam menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat setempat.
Lanjut dia, apabila program penyaluran ini tersendat, pihaknya meminta masyarakat segera melaporkan e-Warong untuk segera dilakukan penindakan. “Setiap kartu sudah dicairkan e-Warong harus menyediakan barang. Minta aja, itu hak masyarakat,” tegasnya.
Menurut Syaiful, di Kecamatan Limun sendiri kuota penerima bansos ini sebanyak 769 KMP. “Secara aturan masyarakat wajib menuntut haknya. Kalau e-Warong tu dak sanggup menyiapkan barangnya, suruh mundurkan diri saja, kita ganti dio kalo dio dak siap,” tandansya. (pks)
Komentar