MUARABUNGO – Sekolah merupakan salah satu sarana belajar yang dapat menentukan keberhasilan seorang anak dalam meraih cita-citanya sekaligus menjadi indikator keberhasilan kualitas pendidikannya. Namun bila tidak ditunjang dengan infrastruktur yang memadai di khawatirkan guru dan murid tidak dapat maksimal mengeluarkan potensinya dalam kegiatan belajar-mengajar.
Demikian halnya seperti yang terjadi di SDN 50 Lubuk Landai, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo. Ruang kelas yang rusak parah, seperti atap gedung sudah pada bocor dan plafonnya sudah pada jebol. Ruang kelas ini tidak layak lagi untuk kegiatan belajar dan mengajar. Untuk itu, sangat dibutuhkan bantuan rehab gedung ruang kelas baru.
Kondisi ini dalam pantauan media di lapangam, ada 2 ruang kelas di SDN 50/II Lubuk Landai yang mengalami rusak parah. Saat hujan, ruang kelas ini menjadi basah karena air masuk melalui atap dan plafon/dek yang bocor.
Kepala SDN 50 Lubuk Landai, Maskur S.Pd, membenarkan kondisi ini sudah lama menjadi keluhan mereka. Pihak sekolah sudah menyampaikan kepada Dinas terkait untuk rehab gedung kelas baru.
“Sekitar 4 bulan yang lalu pernah datang konsultan mengecek keadaan gedung kelas yang rencananya akan di rehab Oktober tahun ini melalui dana DAU, namun dikarnakan kendala Covid-19 jadi batal. Padahal kami sangat mengharapkan bisa direalisasikan,” akui Kepsek Maskur.
Kata Maskur, dua ruang kelas yang rusak itu, yakni kelas 5A dan 5B. Kondisi atap dan plafonnya sudah tidak layak pakai memang harus direhab. Mudah-mudah rencana rehab sekolah kami bisa dimasukkan tahun 2022 mendatang, kalau memang tidak bisa diperbaiki pada anggaran DAU tahun ini.
“Merasa harapan itu masih ada, kami coba konfirmasi lagi, kata pihak konsultan memang dana rehab bersumber dari DAU untuk sekolah kami dibatalkan karena recofusing anggaran,” ibanya. (skd)
Komentar