Ingin Jadi Guru, Ayu: Profesi Guru Sangat Mulia

MEMANG profesi guru dewasa ini kurang diapresiasi. Beberapa guru honorer masih mendapatkan gaji di bawah standar. Meski demikian, kenyataan itu tak membuat Rasyiida Al-Ahfidza Rahmawati menyurutkan niatnya untuk menjadi guru. Baginya guru adalah profesi yang mulia.

Gadis kelahiran Bangko, 1 Januari 2002 ini, mengaku ketika masih kecil, ia ingin menjadi ustazah atau dai. Namun, cita-cita itu luntur dan berubah menjadi guru. Baginya guru bukan hanya sekedar pendidik atau penyampai pesan. Guru juga mempunyai peranan untuk dapat dipercaya dan dapat ditiru.

“Guru-guruku menanamkan agar mengamalkan dan menyampaikan ilmu kepada orang lain,“ ungkap gadis bercadar yang akrab dipanggil Ayu ini.

Padahal kebanyakan guru honorer di negeri ini, kesejahteraannya masih belum diperhatikan oleh pemerintah. Di berbagai daerah, gaji guru masih di bawah UMR. Bahkan di sebagian tempat gaji guru hanya Rp 300 ribu rupiah. Namun hal itu tak membuat jebolan Pondok Pesantren Lebay Yasin, Desa Titian Teras, Batang Masumai, Merangin ini menghilangkan niatnya untuk menjadi guru.

“Kiaiku pernah memberi berpesan ‘kalau kamu mengajar kok tidak bisa makan, galilah kuburanku untuk menuntut,” ujar santriwati pencinta kucing ini.

Baginya profesi guru bukanlah ladang mencari rezeki. Tetapi ladang mencari keberkahan. Motivasinya ingin jadi guru adalah keinginannya untuk mendapatkan berkah.

Saat ini ia memperjuangkan cita-citanya untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi Islam. Semoga cita-cita gadis ini menjadi motivasi bagi genarasi muda lainnya.(***)

Komentar