MUARABUNGO – Langgar Putih adalah salah satu mushola tertua di Dusun Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo. Usianya diperkirakan lebih dari 150 tahun.
Mushola tertua di Dusun Tanah Periuk itu kini tak sekokoh dulu lagi. Dinding dan lantainya sudah lapuk, begitu juga dengan atap yang terbuat dari seng sudah banyak yang rusak.
Atas inisiatif warga, mushola Langgar Putih kembali dibangun melalui swadaya masyarakat dengan cara gotong royong. Mushola yang sebelumnya hanya berukuran 4×7 meter kini diperbesar menjadi 8×15 meter. Demikian pula dinding yang sebelumnya terbuat dari papan, kini dirubah menjadi dinding permanen.
Banyak hal unik yang ditemukan saat proses pembangunan mushola ini. Salah satunya banyak ditemukan makam-makam leluhur terdahulu. Semua makan itu sudah dipindahkan oleh warga dengan menggelar yasinan.
Hanya satu makan keramat yang tidak dipindahkan. Posisinya tepat di samping kanan posisi imam. Makam keramat itu sengaja tidak dipindahkan sebagai bukti bahwa mushola Langgar Putih merupakan mushola tertua di Dusun Tanah Periuk.
Menurut penuturan warga setempat, mushola Langgar Putih ini awalnya dibangun cukup jauh dari pemukiman warga. Saking jauhnya, musala ini pernah dimasuki harimau. Sebab tidak nyaman, maka musala tersebut dipindahkan ke Kampung Mubalighin (kini Kampung Balai Panjang, Dusun Tanah Periuk).
Imam Langgar Putih Jasmirin mengatakan bahwa, pembangunan Langgar Putih sudah berjalan selama satu seminggu ini. Dan semua dana infak sudah dikumpulkan untuk biaya pembangunan.
“Ngan selaku imam berterimo kasih nian dengan segalonyo, baik pemerintah dusun maupun warga Dusun Tanah Periuk yang sangat antusias mendukung pembangunan musola iko,” ujarnya, Senin (9/8).
Dia juga mempersilakan bagi para dermawan yang ingin membantu biaya pembangunan Musala Langgar Putih. Baik itu dari warga Dusun Tanah Periuk maupun dermawan dari luar.
“Mudah-mudahan hati para dermawan terketuk untuk membantu. Dan semoga semua bantuan bisa menjadi tabungannya di akhirat kelak,” harapnya. (skd)
Komentar