MUARABUNGO – Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Bungo, Marwansyah Putra Siregar, S.Ds mendukung penuh upaya pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun.
Upaya yang dilakukan dari Tim Gugus Tugas dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) hingga menerapkan pemberlakuan jam malam.
“Hipmi Bungo siap ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam pencegahan penularan Covid-19. Kami sudah menegaskan kepada aggota Hipmi yang mempunyai usaha coffee shop untuk menerapkan prokes mulai dari menyiapkan cuci tangan, handsanitaizer, cek suhu dan menyediakan masker,” imbau Marwan.
Lebih lanjut dikatakan Marwan, terkait pemberlakuan jam malam, dia sebagai ketua Hipmi meminta kepada pemerintah untuk dapat mengkaji ulang dengan matang, karena terkait covid-19 ini penulurannya dirasa tidak mesti malam hari saja, namun bisa kapan saja.
“Artinya, pemerintah harus mengkaji ulang aturan penerapan jam malam, yang paling penting bagaimana bisa usaha tersebut tetap buka dimalam hari, namun tetap dengan standar covid-19. Yang jelas plus dengan mengurangi jumlah tempat duduk dan kontrol ketat dari petugas gugus covid-19,” tegas Marwan.
“Covid-19 ini bukan hanya dimalam hari. Kami rasa tidak perlu adanya penerapan jam malam ini,” beber Marwan.
Sebagai anggota DPRD Bungo, Marwansyah Putra Siregar juga sering mendengarkan keluhan dari pengusaha coffe shop ketika petugas Pol PP datang ketempat usaha-usaha mereka terkesan arogan dengan membentak-bentak dan lain sebagainya.
“Ini mesti diperhatikan oleh pemda, terutama pol PP itu sendiri, jangan smpai penegakan aturan menimbulkan kegelisahan dan ketakutan ditengah masyarakat,” tegasnya lagi.
Semestinya, dengan adanya coffee shop tersebut tentu roda ekonomi masyarakat Kabupaten Bungo berputar, karena sekarang-pun sudah banyak kopi dari petani bungo itu sendiri yang menjadi menu minuman di coffee shop tersebut.
“Semestinya, dengan adanya coffee shop ini sangat bermanfaat, selain untuk masyarakat petani dan pelaku usaha, namun juga terhadap pemerintah itu sendiri. Kan ada juga peningkatan PAD dari usaha-usaha coffee shop ini,” pungkasnya. (nes)
Komentar