Ratusan Hektare Sawah di Air Hitam Gagal Panen! Diduga Akibat Tanggul yang Dibangun PT BKS dan PT PKM

Sarolangun148 Dilihat

SAROLANGUN – Ratusan hektare padi sawah di Kecamatan Air Hitam, Sarolangun, gagal panen karena banjir. Penyebabnya diduga karena saluran keluar masuk air ke persawahan tersebut, terhalang oleh tanggul air yang dibangun oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit milik PT Bahana Karya Semesta (BKS) dan PT Primatama Kreasi Mas (PKM).

Dikatakan Kepala Desa Pematang Kabau, Air Hitam, Sarolangun, Hendri, akibat tanggul air milik perusahaan tersebut, hingga saat ini sawah mereka tidak lagi bisa berproduksi karena rawan sekali banjir.

“Terlebih lagi saat ini sering terjadi hujan, karena aliran air yang biasanya lancar. Sekarang tidak lagi, akibat tanggul air perusahaan dan dari tahun kemarin sampai tahun ini kita gagal panen,” akunya kepada wartawan.

Gagal panen padi sawah ini juga dibenarkan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Air Hitam, Zuhdi. Kata dia, dari hasil pendataan pihaknya, hingga saat ini ada 252 hektare sawah yang terdampak.

“Terbagi di Desa Jernih 113 hektare, Desa Semurung 69 hektare dan Desa Lubuk Jering 70 hektare. Semuanya gagal panen akibat hal tersebut. Artinya produktifitas pertanian padi sawah petani saat ini pasti menurun,” paparnya.

Sementara, Humas PT BKS dan PT PKM, Hendra Ritonga, membantah gagalnya panen padi sawah tersebut diakibatkan oleh tanggul air yang dibangun pihaknya. Namun, dia membenarkan bahwa memang pihaknya yang menutup saluran keluar masuk air ke sawah tersebut dengan tanggul.

“Itu tidak benar ndo. Terkait adanya gagal panen sawah masyarakat diperlukan kajian ahli maupun dari dinasi terkait, apakah benar ratusan hektar sawah itu gagal panen akibat dari perusahaan, perlu kita ketahui jarak perusahaan dgn sawah tersebut cukup jauh..maka hal ini butuh kajian, kita ngga bisa menuduh perusahaan yang mengakibat petani gagal panen mengingat curah hujan yg saat ini cukup tinggi,” jelasnya via WhatsApp, Jumat (26/3).

Kata dia, pompa air atau tanggul yang dibangun itu digunakan untuk penyimpanan stok air ketika musim kemarau. “Dan ada kaitannya dengan pencegahan karhutla ketika musim kemarau dan alurnya juga bukan lagsung ke sawah masyarakat,” katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa, jarak antara sawah masyarakat dengan perusahaan cukup jauh dan ada sungai air hitam. “Perusahaan bukan berbatas langsung dengan sawah masyarakat,” tuntasnya. (skm)

Komentar