Kantor Desa Dirusak Warga

SAROLANGUN – Kantor Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, rusak parah diserang ratusan warga setempat, Sabtu (19/12) lalu. Informasinya, sejumlah fasilitas kantor desa sengaja dirusak warga, lantaran kesal dengan Kepala Desa yang tidak mengindahkan ajakan warga untuk melakukan mediasi.

Pantauan di lapangan, ada bebarapa fasilitas kantor yang dirusak. Di antaranya, lemari kantor desa dan dokumen-dokumen penting, seluruh kaca jendela pecah, dan beberapa aset berharga lainnya.

“Panggang, panggang,” teriak sejumlah warga, Sabtu (19/12).

Jakpar (52), salah satu warga yang ikut dalam aksi tersebut, mengungkapkan, pemicu kemarahan warga ini terjadi lantaran eskavator PETI, masih beroperasi dan merambah wilayah Hutan Penggunaan Lain (HPL) milik warga setempat. Sampai kini, persoalan tersebut belum diselesaikan oleh pemerintahan desa.

Kata dia, kantor desa sengaja menjadi sasaran utama setelah kades tidak mengindahkan permintaan warga untuk melakukan mediasi. Di sisi lain, warga menduga jika kades setempat juga ikut terlibat dalam aktivitas penambangan emas terlarang itu.

“Warga lah terlanjur muak dengan kades. Kalau dak becus ngusir eskavator ko, mundur be lah jadi kades. Kami dak membutuhkan pemimpin yang mendukung eskavator masuk merusak hutan kami,” katanya.

Lanjut Jakpar, setelah menghantam kantor desa, massa kemudian bergerak menuju kediaman kades. Namun sesampainya di sana, warga sempat dihadang keluarga kades, sehingga terjadi perlawan dan bentrok pun tak terelakkan.

“Niat kami dakdo nak ribut. Apo dak ribut nengok keluarganyo nyegat kami dan teriak-teriak mintak jantan,” akunya.

Aksi keributan ini berhasil dilerai anggota TNI dan Polri. Beberapa orang warga (keluarga kades, red) yang dianggap melakukan perlawanan terhadap massa, kemudian diamankan.

“Sebagai langkah pengamanan, orang ini kita tahan dulu. Mereka dianggap membahayakan karena melakukan perlawanan menggunakan parang,” ungkap Kapolsek Limun, Adi Prayitno.

Sementara itu, bersama TNI/Polri, Camat Limun dan tokoh masyarakat, telah mendudukkan masalah ini di meja perundingan.

“Alhamdulillah kondisi masyarakat sudah bisa kita tenangkan. Hasil keputusan rapat itu sebagai mana permintaan warga bahwa hari senin kita akan lakukan rapat, tempatnya di Lubuk Bedorong. Nanti kita berupaya hadirkan Dandim, Kapolres, KPHP dan bupati,” kata Camat Limun, Sibawaihi.

“Hingga Senin nanti, kawan-kawan pihak TNI/Polri akan stanby berjaga di sini, sebagai jaminan keamanan dan kenyamanan warga sampai kita temukan keputusan,” tuntasnya.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Kades Lubuk Bedorong, Bayu Yustino, masih belum berhasil dimintai keterangan. Bahkan, nomor ponsel yang biasa digunakannya bernada tidak aktif ketika dihubungi. (skm)

Komentar