MUARABUNGO – Pilkada serentak 2020 yang akan dilakukan pada 9 Desember mendatang berpotensi tidak sukses.
Kali ini, Pilkada dilakukan di tengah merebaknya Covid-19 di seluruh wilayah indonesia, terlebih angka pasien di wilayah Kabupaten Bungo semakin terus meningkat.
Hal ini menjadi keraguan bagi masyarakat akan keberhasilan pihak penyelenggara dalam menerapkan PKPU di tengah pandemi.
Pengamat Politik, Dr Auri Adham Putro menyebutkan Kabupaten Bungo pada Pilkada tahun ini berpotensi untuk tidak sukses menerapkan protokol kesehatan pada hari pemilihan.
Hal itu ia lihat dengan tingkat kesadaran masyarakat hingga saat ini masih tidak peduli dengan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
“Kita berpotensi untuk tidak sukses. jangankan saat pemilihan, dalam kehidupan sehari-hari saja masyarakat masih menyepelekan masalah penggunaan masker,” ungkapnya, Sabtu (3/10).
Ia meminta pihak penyelenggara untuk melakukan simulasi kepada masyarakat tentang tahapan-tahapan yang dilakukan saat pemilihan nanti.
Jangan sampai petugas TPS dan masyarakat tidak paham dengan aturan yang berbeda pada Pemilu sebelumnya sehingga menyebabkan adanya klaster baru.
Ia juga menilai untuk pelaksanaan simulasi tidak cukup dilakukan satu atau dua kali tetapi harus dilakukan sebanyak mungkin agar mampu menutupi kelemahan yang terjadi di lapangan.
“Kita percaya Komisioner KPU sudah sangat paham tentang aturan baru itu, tapi apakah penyambung tangan KPU dibawah dan masyarakat sudah benar-benar memahami itu,” tandasnya.
Komentar